Anemia gizi disebabkan oleh zat besi, asam folat, dan atau vitamin B12 yang kesemuanya berakar pada asupan yang tidak adekuat, ketersediaan hayati rendah (buruk), dan kecacingan yang masih tinggi.
Untuk melihat naskah aslinya
download disini
Selasa, 14 Januari 2014
EFEKTIVITAS PEMBERIAN TABLET BESI TERHADAP ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS 1 KEMBARAN KABUPATEN BANYUMAS
Anemia pada ibu hamil saat ini masih merupakan salah satu masalah utama kesehatan masyarakat di Indonesia. Menurut Hidayati dkk (2005), saat ini diperkirakan prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia rata-rata berkisar 50% sampai dengan 70%, sementara van der Broek and Letsky (2000) serta Hickey (2000) memperkirakan 35-75% ibu hamil menderita anemia. Anemia pada ibu hamil merupakan penyebab utama morbiditas pada janin dan bayi. Anemia pada ibu hamil merupakan salah satu faktor risiko penting
terjadinya berat badan bayi lahir rendah atau BBLR (Hidayati dkk, 2005). Anemia kehamilan juga merupakan penyebab utama defisiensi besi pada bayi, yang bila dibiarkan, dapat menyebabkan gangguan perkembangan perilaku dan kecerdasan (van der Broek and Letsky, 2000).
Untuk melihat naskah aslinya
download disini ya
terjadinya berat badan bayi lahir rendah atau BBLR (Hidayati dkk, 2005). Anemia kehamilan juga merupakan penyebab utama defisiensi besi pada bayi, yang bila dibiarkan, dapat menyebabkan gangguan perkembangan perilaku dan kecerdasan (van der Broek and Letsky, 2000).
Untuk melihat naskah aslinya
download disini ya
PENATALAKSANAAN ANEMI DEFISIENSI BESI PADA PASIEN YANG MENJALANI HEMODIALISIS
Defisiensi zat besi merupakan komplikasi yang sering dijumpai pada penderita gagal ginjal terminal (GGT) yang menjalani hemodialisis regular (HR) dan dapat memperberat anemia akibat penyakit ginjal kronik. Angka kejadian defisiensi zat besi pada penderita yang menjalani hemodialisis regular didapatkan sebesar 40-77%. Penyebab anemia defisiensi besi pada penderita GGT yang menjalani hemodialis regular adalah kehilangan darah selama proses dialisis , perdarahan tersembunyi (occult blood loss),meningkatnya tendensi untuk terjadinya perdarahan,seringnya pengambilan darah untuk pemeriksaan laboratorium dan meningkatnya konsumsi besi dengan pemberian EPO. Hilangnya sel darah merah pada membrane hemodializer berjumlah 0,5-11,0 ml dalam sekali hemodialisis (o,5-11,0 mg besi), rata-rata 5 ml sel darah merah ( 5mg zat besi), sehingga untuk satu tahun akan kehilangan zat besi lebih dari 1200 mg, lebih dari semua cadangan zat besi dalam tubuh. Edward melakukan penelitian dan menghitung jumlah zat besi yang hilang pada penderita GGT yang menjalani HR adalah 1,5 gram hingga 2,0 gram setiap tahunnya, jumlah ini jauh lebih besar daripada zat besi yang dapat diserap melalui makanan oleh saluran cerna yaitu 1-2 mg per hari atau dapat meningkat sampai 4 mg pada keadaan defisiensi zat besi, sehingga pada penderita GGT
yang menjalani HR, pemberian suplementasi terapi zat besi hampir selalu harus diberikan untuk mencegah defisiensi zat besi.
untuk melihat naskah aslinya
download disini ya...
yang menjalani HR, pemberian suplementasi terapi zat besi hampir selalu harus diberikan untuk mencegah defisiensi zat besi.
untuk melihat naskah aslinya
download disini ya...
Anemia Defisiensi Besi
Anemia defisiensi besi adalah anemia yang timbul akibat berkurangnya penyediaan besi untuk eritropoesis, karena cadangan besi kosong (depleted iron store) yang pada akhirnya mengakibatkan pembentukan hemoglobin berkurang (Bakta, 2006).
Anemia defisiensi besi merupakan tahap defisiensi besi yang paling parah, yang ditandai oleh penurunan cadangan besi, konsentrasi besi serum, dan saturasi transferin yang rendah, dan konsentrasi hemoglobin atau nilai hematokrit yang menurun (Abdulmuthalib, 2009).
Untuk melihat naskah aslinya..
download disini ya...
Anemia defisiensi besi merupakan tahap defisiensi besi yang paling parah, yang ditandai oleh penurunan cadangan besi, konsentrasi besi serum, dan saturasi transferin yang rendah, dan konsentrasi hemoglobin atau nilai hematokrit yang menurun (Abdulmuthalib, 2009).
Untuk melihat naskah aslinya..
download disini ya...
PENENTUAN DEFISIENSI BESI ANEMIA PENYAKIT KRONIS MENGGUNAKAN PERAN INDEKS sTfR-F
Anemia penyakit kronis
Anemia penyakit kronis merupakan bentuk anemia derajat ringan sampai sedang yang terjadi akibat:
infeksi kronis, peradangan, trauma dan penyakit neoplastik yang telah berlangsung 1–2 bulan dan
tidak disertai penyakit hati, ginjal dan endokrin. Jenis anemia ini ditandai dengan kelainan metabolisme
besi, sehingga terjadi hipoferemia dan penumpukan besi di makrofag.
Untuk melihat naskah aslinya
download disini....
Anemia penyakit kronis merupakan bentuk anemia derajat ringan sampai sedang yang terjadi akibat:
infeksi kronis, peradangan, trauma dan penyakit neoplastik yang telah berlangsung 1–2 bulan dan
tidak disertai penyakit hati, ginjal dan endokrin. Jenis anemia ini ditandai dengan kelainan metabolisme
besi, sehingga terjadi hipoferemia dan penumpukan besi di makrofag.
Untuk melihat naskah aslinya
download disini....
Anemia defisiensi besi pada balita
Hingga saat ini di indonesia masih terdapat 4 masalah gizi utama yaitu KKP (Kurang Kalori Protein), Kurang vitamin A, Gangguan Akibat Kurang Iodium (GAKI) dan kurang zat besi yang disebut Anemia Gizi (kodyat, A,1993)
Sampai saat ini salah satu masalah yang belum nampak menunjukkan titik terang keberhasilan penanggulangannya adalah masalah kekurangan zat besi atau dikenal dengan sebutan anemia gizi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang paling umum dijumpai terutama di negara–negara sedang berkembang. anemia gizi pada umumnya dijumpai pada golongan rawan gizi yaitu ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, anak sekolah, anak pekerja atau buruh yang berpenghasilan rendah (wijayanti,Y,1989).
untuk melihat naskah aslinya...
download disini ya.....
Sampai saat ini salah satu masalah yang belum nampak menunjukkan titik terang keberhasilan penanggulangannya adalah masalah kekurangan zat besi atau dikenal dengan sebutan anemia gizi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang paling umum dijumpai terutama di negara–negara sedang berkembang. anemia gizi pada umumnya dijumpai pada golongan rawan gizi yaitu ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, anak sekolah, anak pekerja atau buruh yang berpenghasilan rendah (wijayanti,Y,1989).
untuk melihat naskah aslinya...
download disini ya.....
Anemia
Anemia merupakan masalah medik yang paling sering dijumpai di klinik di seluruh dunia, disamping sebagai masalah kesehatan utama masyarakat, terutama di negara berkembang.
mau lihat naskah aslinya...
download disini aja...
mau lihat naskah aslinya...
download disini aja...
Langganan:
Postingan (Atom)